Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Hidup
Kesehatan mental adalah bagian yang sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara menyeluruh. Orang tua punya peran penting dalam mendukung kesehatan mental anak. Mengasuh dan merawat anak dengan penuh kasih sayang sama dengan membangun fondasi yang kuat bagi anak agar ia dapat mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang dibutuhkannya untuk hidup bahagia, sehat, dan sejahtera.
Mengenal Lebih Jauh Beberapa Kondisi Kesehatan Mental
Apa itu kecemasan?
Perasaan cemas yang dialami anak bisa dicegah dan diatasi.
Perasaan khawatir dan cemas wajar dirasakan sesekali oleh anak-anak, misalnya saja karena masalah pertemanan, keharusan berbicara di depan umum, atau menghadapi ujian.
Namun, ketika rasa khawatir tidak kunjung reda sampai-sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, kecemasan dapat berkembang menjadi suatu masalah. Kabar baiknya, kecemasan ini bisa diatasi dengan bantuan yang tepat dari tenaga profesional dan upaya membangun kemampuan menghadapi masalah secara positif
👧💧
Apa yang menyebabkan kecemasan?
Sulit untuk mengenali satu penyebab utama dari kecemasan. Ketika menghadapi situasi yang menimbulkan stres, akan ada semacam alarm peringatan yang menyala di otak kita dan menandakan ada sesuatu yang tidak beres dan perlu kita hadapi. Supaya situasi sulit ini lekas berakhir, otak kita akan membuat kita lebih waspada, fokus hanya pada situasi itu, bahkan memompa lebih banyak darah ke kaki agar kita dapat melarikan diri.
Kecemasan pada anak dan remaja
Anak dari berbagai tingkatan usia dapat merasa cemas tentang berbagai hal. Sebagian besar rasa khawatir ini adalah bagian yang alamiah dalam proses tumbuh besar.
Anak-anak usia enam bulan hingga tiga tahun biasanya mengalami kecemasan saat harus berpisah dari orang tua atau pengasuhnya. Mereka menjadi rewel dan mudah menangis. Hal ini wajar dalam proses tumbuh kembang anak dan biasanya berhenti pada usia dua hingga tiga tahun.
Untuk anak usia prasekolah, adalah normal jika mereka mengalami rasa takut atau fobia terhadap hal-hal tertentu, seperti hewan, serangga, badai, ketinggian, air, darah, dan suasana yang gelap. Biasanya, ketakutan-ketakutan ini hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Banyak anak merasa cemas ketika masuk ke sekolah baru atau sebelum menjalani ujian. Ada pula anak yang merasa malu ketika berada di tengah orang lain.
Jika rasa takut dan khawatir yang wajar ini tidak juga hilang, atau mulai mengganggu kehidupan sekolah, di rumah, ataupun kegiatan bermain anak, bisa jadi tandanya anak membutuhkan dukungan dari tenaga profesional di bidang kesehatan mental.
Ingat, hanya dokter atau tenaga profesional kesehatan mental lainnya yang dapat mendiagnosis suatu kondisi kesehatan mental. Jadi, tak perlu ragu meminta saran dari dokter jika Anda mengkhawatirkan keadaan anak.
Kecemasan pada anak dan remaja
Anak dari berbagai tingkatan usia dapat merasa cemas tentang berbagai hal. Sebagian besar rasa khawatir ini adalah bagian yang alamiah dalam proses tumbuh besar.
Anak-anak usia enam bulan hingga tiga tahun biasanya mengalami kecemasan saat harus berpisah dari orang tua atau pengasuhnya. Mereka menjadi rewel dan mudah menangis. Hal ini wajar dalam proses tumbuh kembang anak dan biasanya berhenti pada usia dua hingga tiga tahun.
Untuk anak usia prasekolah, adalah normal jika mereka mengalami rasa takut atau fobia terhadap hal-hal tertentu, seperti hewan, serangga, badai, ketinggian, air, darah, dan suasana yang gelap. Biasanya, ketakutan-ketakutan ini hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Banyak anak merasa cemas ketika masuk ke sekolah baru atau sebelum menjalani ujian. Ada pula anak yang merasa malu ketika berada di tengah orang lain.
Jika rasa takut dan khawatir yang wajar ini tidak juga hilang, atau mulai mengganggu kehidupan sekolah, di rumah, ataupun kegiatan bermain anak, bisa jadi tandanya anak membutuhkan dukungan dari tenaga profesional di bidang kesehatan mental.
Ingat, hanya dokter atau tenaga profesional kesehatan mental lainnya yang dapat mendiagnosis suatu kondisi kesehatan mental. Jadi, tak perlu ragu meminta saran dari dokter jika Anda mengkhawatirkan keadaan anak.
Tanda dan gejala kecemasan
Gejala kecemasan bisa rumit, bahkan timbul jauh setelah suatu kejadian yang membuat anak stres. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala kecemasan pada umumnya:
Gejala fisik:
- Napas terengah-engah, sakit kepala, atau merasa seperti akan kehilangan kesadaran
- Detak jantung jadi cepat, terkadang diiringi tekanan darah yang juga tinggi
- Gelisah, gemetar, atau rasa lemas pada kaki
- Rasa tidak nyaman di perut, termasuk kram perut, diare, atau ingin ke toilet berkali-kali
- Sulit tidur atau hilang selera makan
- Mulut kering, berkeringat berlebihan atau merasa kepanasan
Gejala emosional dan mental
- Kesulitan untuk fokus, hilang konsentrasi
- Merasa panik, gugup, atau tegang
- Merasa kewalahan atau ketakutan
- Merasa tidak bisa mengendalikan suatu situasi
- Merasa letih dan mudah marah
Setiap orang punya pengalaman yang berbeda dengan rasa cemas. Wajar saja jika kita merasa lebih cemas atau tidak terlalu cemas dibandingkan orang lain terhadap situasi yang sama.
Anak yang mengalami kecemasan cenderung perlu berkali-kali ditenangkan oleh orang tua dan pengasuhnya. Anak juga mungkin tidak banyak bicara sehingga kondisi yang mereka alami ini dapat dengan mudah terabaikan. Perhatikanlah jika muncul tanda-tanda kecemasan agar Anda dapat meminta bantuan dan memberikan dukungan kepada anak sedini mungkin jika dibutuhkan.
Bantu anak menghadapi kondisinya
Jika anak Anda merasa cemas, hal pertama yang bisa dilakukan adalah memberitahukan anak bahwa perasaan itu akan berlalu. Dengan begitu, anak akan merasa lebih tenang. Ada pula hal-hal lain yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kecemasan dan lebih siap jika kecemasan terjadi.
Komentar
Posting Komentar